Di Bogor Pepes Ikan Mas Lagi Tren Lho

Kuliner Kota Bogor saat ini sedang “Diributkan” oleh tren Pepes Ikan Mas. Foto:IG

JELAJAH NUSA  – Dunia kuliner di Kota Bogor,Jawa Barat kini terus menggeliat. Setelah dikenal dengan roti unyil-nya atau tales yang bisa dibuat berbagai macam panganan, sekarang pepes ikan dan ayam kini sedang populer di Kota Hujan ini.

Sebagian wisatawan dari beberapa kota, seperti Depok, Tangerang dan Jakarta ke Kota Bogor untuk mencicipi masakan khas tersebut.

Salah satu kuliner yang cukup banyak dikunjungi saat hari libur di Kota Bogor adalah Pepes Warung Nita yang terletak di Jalan Prof Andi Hakim Nasution, dekat Kampus IPB Baranangsiang. Ermah (40) salah satu anak pemilik warung, Minggu, mengakui hal itu.

Warung ini menyuguhkan pepes ikan mas dan pepes ayam dengan sambal mentah yang pedas bercampur tomat segar.

Selain pepes, menu andalan warung yang berada di pinggir jalan ini adalah gulai kakap, goreng bandeng dan sayur asam.

“Kami sudah berdiri sejak tahun 2000, sejak kampus IPB masih satu di Baranangsiang belum pindah ke Dramaga,” kata Ermah.

Ermah menceritakan warung tersebut didirikan oleh ibunya Hajah Mudrikah (59). Seorang ibu rumah tangga beranak enam yang bercita-cita ingin membuka usaha setelah suaminya pensiun bekerja.

Sensasi pedas dari sambal mentah yang diulek langsung dicampur potongan tomat terasa segar dan nikmat.

Selain sambal mentahnya yang khas, bumbu pepesnya juga khas karena menggunakan ikan segar dan bumbu yang baru diolah.

“Semua diolah dan dimasak pada hari itu juga, kami tidak membuat bumbu atau menyimpan bumbu. Tapi masak pagi dan empat berikutnya sudah tersedia, jadi ‘fresh’,” katanya.

Cara masak pepes tersebut juga sederhana, tidak menggunakan panci khusus untuk ikan presto, tetapi panci biasa yang digunakan ibu-ibu di dapur.

Untuk sehari masak, jumlah ikan yang disediakan sekitar tujuh sampai 10 kilogram (kg), mulai dari dari ikan mas, kakap, bandeng, dan juga ayam.

Pelanggan pepes Warung Nita berasal dari semua kalangan, selain pelanggan tetapnya civitas IPB, pegawai PMI, hingga pegawai perbankan yang ada di Jalan Juanda.

“Kami juga pernah didatangi oleh Bondan Winarno sebanyak tiga kali,” kata Ermah.

Menurut Ermah, Bondan datang untuk bertemu ibunya lalu menanyakan resep dan bumbu apa saja yang digunakan untuk memasak pepes serta bagaimana cara memasaknya.

Bondan juga menulis kisah Warung Nita di dalam bukunya, namun Ermah tidak sempat menyimpan bukti tersebut.

“Pak Bondan tidak makan di warung, dia hanya bungkus, lalu mewawancarai ibu saya,” katanya.

Selain Bondan, Warung Nita juga sempat diliput salah satu stasiun televisi dengan acara Pedas Gila yang dibawakan oleh Tya Ariestya. Menu yang ditampilkan adalah gulai kakap.

“Sejak saat itu ramai yang datang ke warung dari Depok, Bekasi, Tangerang, bahkan Jakarta, semua mencari gulai kakap,” kata Ermah.

Salah satu pelanggan setiap pepes Warung Nita adalah Ustadz Febri SUgiarto, ahli kesehatan Nabawi yang sering muncul di tayangan Islam Itu Indah.

“Kalau ustad Febri sejak dulu sudah sering makan di sini (warung-red), kalau datang suka ramai ajak orang-orang,” katanya.

Menikmati pepes Warung Nita membikin ketagihan itu yang disampaikan Prof Firduasu guru besar IPB yang jadi salah satu pelanggan setia.

“Gulai kakapnya paling enak, saya bisa habis dua porsi. Walau sudah makan enak di hotel atau di manapun, tetap kalau sudah ingin makan enak ya ke Warung Nita,” kata Prof Firdaus.

Warung ini tidak mewah, hanya warung sederhana, tetapi sejak berdiri lima orang karyawan serta pemiliknya telah berangkat haji dari jualan pepes.

Warung Nita buka setiap hari, kecuali bulan Ramadhan tutup sampai seminggu setelah lebaran baru buka kembali.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya