Bangka Culture Wave 2018 Tampilkan Kolaborasi Budaya Yang Menajubkan
Klik nusae – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bangka-Belitung (Babel) Yan Megawandi akhirnya menabuh beduk menandai dimulainya Bangka Culture Wave, Sabtu (24/3/2018). Sebuah festival multievent yang diselenggarakan De Locomotief Tongaci Beach dan akan berlangsung selama sepekan di Pantai Tongaci Sungailiat Bangka.
Berbagai atraksi budaya berpadu dengan keindahan alam bakal ditampilkan di Negeri Sebalai Serumpun ini.
Budaya multietnis yang membentuk keunikan Pulau Bangka selama berabad-abad, mulai dari Melayu, Cina, Belanda, Jawa, Arab dan berbagai ragam suku bangsa di Indonesia. Histori budaya ini meninggalkan jejak kuat sehingga terciptanya asimilasi yang indah.
Hadir dalam pembukaan event Bangka Culture Wave ini Wakil Ketua Tim Kalender of Event Kementerian Pariwisata M Iqbal Alamsyah, Asisten Deputi Infrastruktur Pelayaran Perikanan dan Pariwisata Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman Rahman Hidayat, Tokoh Masyarakat Bangka Amung Tjandra, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Asep Setiawan, Anggota DPRD Kabupaten Bangka Tjindrajana, Tokoh Masyarakat Bangka Agung Setiawan serta undangan lainnya.
Pemilik De Locomotief Tongaci Beach Anton Soegito mengemukakan, pihaknya merasa bangga akhirnya bisa mempersembahkan event ini untuk masyarakat Bangka, dan Indonesia secara umum. Tentu harapannya adalah pariwisata di Bangka akan semakin terangkat.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan Kementerian Pariwisata yang telah ikut men-support acara ini,” kara Anton kepada Jelajah Nusa, usai acara pembukaan.
Sementara itu, Sekda Babel Yan Megawandi mewakili Gubernur Babel mengatakan, Pemprov Babel menyambut baik dan mendukung event Bangka Culture Wave.
Apalagi festival ini merupakan satu dari 100 kalender event yang disiapkan kementerian pariwisata bersama Festival Tanjung Kelayang di Pulau Belitung.
“Mudah-mudahan kalender pariwisata di Bangka Belitung ini lebih banyak, supaya semakin hari semakin dikenal kebudayaan dan pariwisata di Bumi Laskar Pelangi ini. Kami berharap festival ini akan lebih bisa dibesar, didukung dan dikembangkan,” ungkap Yan Megawandi.
Yan pun berharap kedepan perencaan acara seperti ini bisa dilakukan lebih meriah lagi. Dengan begitu akan bisa menarik banyak wisawatan untuk datang.
“Mari sukseskan dan susun festival ini yang lebih besar, lebih meriah dan koordinasi bersama agar ke depan semakin baik,” ujar Yan Megawandi.
Kegiatan pariwisata Bangka Culture Wave ini tujuannta bisa menarik tamu dari mancanegara sebanyak mungkin. Dengan demikian dapat memperkenakan kebudayaan di Babel yang menghadirkan akulturasi budaya yang indah menjadi natural yang tidak hanya jadi simbol di Babel tetapi juga di Indonesia
“Kita berterima kasih kepada Pak Sian Sugito yang telah memberikan inspirasi dan melaksanakan kegiatan Bangka Culture Wave ini,” lanjut Yan Megawandi.
Festival Bangka Culture Wave dengan tema Welcome Home juga bagidan dari mendukung event ziarah kubur yang merupakan tradisi Cheng Beng di Pulau Bangka.
Tokoh Masyarakat Bangka yang juga Pejuang Pendiri Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Amung Tjandra mengemukakan bahwa makna Cheng Beng atau di masyarakat Hokian Bangka lebih dikenal dengan sebutan Chin Min adalah sebuah tradisi penghormatan kepada leluhur terdahulu.
Puncaknya Tradisi Chen Beng ini akan dilaksanakan awal April 2018 nanti. Dimana keluarga berkumpul pulang dari tanah rantauan mereka kembali ke Bangka untuk memberikan penghormatan kepada arwah para leluhur.
Pembukaan event Bangka Culture Wave ini dibuka dengan pertunjukan musik dan tari antar bangsa berkolaborasi dengan barongsai dan pelepasan penyu dari Pantai Tongaci.
Hadir perwakilan dari Hongaria,Amerika,Venezuela. Para musisi yang juga sekaligus seniman art ini menampilkan tarian yang dipadukan dengan kultur masyarakat Bangka.
(adh)