Okupansi Hotel di Kawasan Puncak Bogor Terjun Bebas
JELAJAH NUSA – Tingkat hunian hotel di kawasan Puncak,Kabupaten Bogor,Jawa Barat terjun bebas. Kondisi ini terjadi menyusul bencana alam yang mengakibatkan terputusnya jalur transportasi menuju kawasan objek wisata tersebut.
Seperti diketahui Jalan Raya Puncak hampir sepekan ini ditutup lantaran bencana longsor di wilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor mencatat, penurunan okupansi hingga 60%.
Ketua Penelitian dan Pengembangan PHRI Kabupaten Bogor Sofyan Ginting menjelaskan, penurunan okupansi dialami lebih dari 20 hotel atau sekitar 8% dari lebih dari 300 hotel yang terdaftar di PHRI Kabupaten Bogor.
Penurunan, kata dia, dilihat dari tren permintaan pemesanan pada akhir pekan. Secara keseluruhan, dampak yang paling dirasakan cukup signifikan bagi hotel-hotel yang ada di wilayah Cipayung hingga dekat kawasan wisata Gunung Mas, meski angka penurunannya bervariasi.
“Tidak hanya hotel. Dampak bencana juga terasa bagi pengusaha restoran. Biasanya sitting occupancy mencapai 50%, kini hanya sekitar 10%. Bahkan, tidak sedikit yang sampai okupansinya 0%,” kata dia, Selasa (13/2).
Penurunan okupansi, kata dia, masih terjadi hingga hari ini. PHRI Kabupaten Bogor pun masih mencari formula untuk mengantisipasi penurunan okupansi.
Namun, pihaknya telah mengimbau kepada masyarakat bahwa Puncak masih aman dikunjungi, termasuk bagi yang ingin menghabikan libur panjang Imlek akhir pekan ini.
Dia memprediksi, penurunan okupansi bisa terjadi hingga satu bulan ke depan. Pasalnya, cuaca sedang tidak mendukung. “Cuaca ekstrem masih sering terjadi. Cuaca masih kurang mendukung,” kata dia.
Ginting juga mengimbau kepada pihak hotel untuk mengadakan promosi untuk mengantisipasi penurunan okupansi.
“Kami berharap pemulihan pasca bencana berjalan lebih cepat, dibantu juga lewat peran aktif pemerintah daerah,” tegasnya.
Keadaan ini diharapkan segera pulih sehingga wisatawan kembali bisa melakukan aktivitas liburan di kawasan puncak.
(adh)