BPC PHRI Kabupaten Bandung Gelar Silaturahmi dan Sosialisasi Perizinan
JELAJAH NUSA – Persoalan perizinan bagi pengusaha periwisata masih sering menjadi kendala besar. Untuk itu diperlukan sosialisasi yang lebih intensif,termasuk apa saja yang perlu dipersiapkan untuk mendapatkan legalitas usaha.
“Sebetulnya izin itu kan tidak bayar. Hanya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) saja yang secara resmi mempunyai aturan restribusi yang jelas,” demikian disampaikan Kepala Seksi Standarisasi Produk Wisata, Usaha Pariwisata dan Objek Daya Tarik Wisata Kabupaten Bandung Yoharman Samsu, Selasa (20/2/2018) di acara Silaturakhiem,Rakoris & Bisnis Promo Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (BPC PHRI) Kabupaten Bandung.
Hadir dalam acara yang berlangsung di Gudang Cartil Resto Ketua BPC PHRI Kabupaten Bandung H Use Ujaya, General Manager PT Sari Wisata Utama (Penerbit Majalah Jelajah Nusa) Yulianto, Yusuf Adrian K dari perusahan asuransi PT Zurich Topas Life dan seluruh anggota BPC PHRI Kabupaten Bandung serta pelaku usaha pariwisata.
Kegiatan ini sendiri digelar dalam rangkaian acara Sosialisasi Perizinan Usaha Pariwisata Diwilayah Hukum Kabupaten Bandung kerjasama BPC PHRI Bandung dengan dinas-dinas terkait bidang perizinan Pemerintah Kabupaten Bandung di Kantor Kecamatan Cimenyan.
Selain jajaran pemda yang terkait dengan perizinan seperti Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) juga hadir unsur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), RT,RW,Lingkungan Hidup,Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Gakkum.
Dalam forum tersebut para pelaku usaha mendapatkan pengetahuan terhadap tat tertib dan aturan yang harus dilengkapi bagi mereka para pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata,seperti perhotelan,rumah makan,kafe dan usaha sejenis lainnya.
Masih dalam susasana silahturahmi BPC PHRI Kabupaten Bandung, GM Sari Wisata Utama Yulianto memperkenalkan Majalah Jelajah Nusa yang terus berkomitmen untuk mendorng peningkatan pariwisata di Jawa Barat secara khusus, dan Indonesia pada umumnya.
“Beberapa waktu lalu, dalam Rakerda PHRI Jabar kami sudah menandatangani MoU dengan PHRI. Oleh sebab itu sinergitas ini diharapkan juga bisa dirasakan di BPC-BPC PHRI,” kata Yulianto.
Ia mengemukakan sebagai media informasi pariwisata satu-satunya dari Jawa Barat maka hal ini harus dijadikan momentum untuk bisa turut memberikan warna dalam pengembangan pariwisata di Jawa Barat.
“Kami beredar secara nasional dan sudah menjadi bagian dari Inflight Magazine of Garuda Indonesia rute Bandung dan sebaliknya. Bagi anggota PHRI yang ingin mempromosikan produknya,kami sangat terbuka,” lanjutnya.
Beberapa peserta yang hadir dalam forum ini menyatakan senang karena mendapatkan pencerahan, tidak saja soal perizinan tetapi juga kiat berpromosi.
(adh)