Wisata Relegi Tauring Garut Terbilang Sukses
JELAJAH NUSA – Wisata Religi Touring Manaqib yang didukung Bidang Pemasaran Area I (Jawa) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Pantai Santolo, Garut,Jawa Barat berlangsung sukses.
Touring yang dimulai dari Masjid Muhammad Alwi Soreang Kabupaten Bandung ini berakhir di Lapangan Lapan Pantai Santolo Kabupaten Garut, 20 Januari 2018.
Touring Manaqib ini diikuti ribuan peserta. Tak kurang dari 3800 sepeda motor, 500 mobil dan sekitar 9000 orang antusias mengikuti touring wisata religi tersebut.
Sesepuh masjid Alwi Habib Idan mengatakan, peserta Touring Manaqib datang dari berbagai daerah. Tak hanya dari Jawa Barat, tetapi ada juga dari Jakarta, Yogyakarta, Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Sekitar 9000 orang itu diketahui dari penjualan tiket. Itu semua berasal dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Semarang, Ciamis, Cilacap dan dari beberapa kota di Jawa Barat serta ada juga dari negara tetangga,” ungkap Habib Idan, Sabtu (20/1).
Penyelenggaraan Touring Manaqib itu berjalan lancar dan sukses tak lepas dari dukungan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Dinas Pariwisata Garut.
Kehadiran Syeik Mursid Pangersa Abah Aos menjadi magnet datangnya ribuan orang tersebut.
“Nama Syeik Mursid sebagai ulama memang sudah dikenal dan dihormati luas. Banyak sekali yang ingin mendengar ceramah-ceramah beliau,” kata Habib Idan.
Touring Manaqib yang merupakan wisata religi itu sendiri diisi berbagai acara seperti tasyakur, tafakur dan tadabur nikmat Allah berkat keberkahan alam yang subur dan makmur.
Selain itu juga diadakan shalat Isyroq berjamaah, khotaman berjamaah, manaqib qubro, pembacaan sholawat Bani Hasyim, shalat dzuhur berjamaah taqdim shalat ashar dan dzikir akbar.
Kemudian acara ditutup dengan pembagian doorprize dan hadiah berupa 4 buah sepeda motor matic besar, alat-alat elektronik, dan lain-lain.
“Terima kasih pada para jamaah pencari kesucian jiwa serta tak lupa masyarakat sekitarnya yang merasakan keberkahan rezeki dari event ini. Terima kasih juga kepada Kemenpar yang mendukung acara ini dengan dikombinasikan dengan lokasi destinasi pariwisata di Garut,” tambah Habib Idan.
Dikatakan Habib Idan, acara ini sebenarnya rutin 6 bulan sekali. Kali ini yang merupakan ke-3 kali diadakan. Meskipun touring ini terhalang hujan namun saking mencintai Guru Musyid dengan cintanya manaqib para Jamaah tetap datang sambil berwisata.
“Kegiatan ini memang mendatangkan manfaat bagi masyarakat setempat seperti meningkatnya tingkat hunian, transportasi, kuliner, bisnis souvenir dan lain-lain yang mendatangkan income mereka. Sangat meriah,” pungkasnya.
Di sisi lain, Touring Manaqib juga menjadi promosi menarik bagi wisata Garut yang terkenal dengan pantai Santolonya.
Pantai Santolo merupakan salah satu tempat wisata di Garut yang sudah cukup lama dikenal. Pantai Santolo mempunyai bentang pantai yang cukup panjang, dengan pasir putih yang halus.
Kepala Bidang Pemasaran I Area Jawa Kemenpar Wawan Gunawan mengatakan, pihaknya rutin mendukung pengembangan wisata religi yang diselenggarakan Pondok Pesantren Sirnarasa ini.
Menurut dia, kegiatan bertajuk budaya dan agama Islam menjadi sarana untuk menyampaikan bahwa sudah lama Islam dan budaya tidak bermasalah.
Apalagi, bika dibungkus dalam kemasan pariwisata, memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.
” Ini wisata religi yang memiliki pergerakan wisatawan nusantara yang besar, kami juga akan terus berusaha untuk mendatangkan tamu dan peserta dari negara tetangga, karena wisata religi itu persaudaraan sangat kental dan silaturahmi terus terjaga,”katanya.
Wawan menambahkan, kegiatan tersebut dapat menjadi potensi wisata. Sekaligus mempromosikan wisata Garut ke masyarakat luas.
“Saya yakin ini bisa menjadi potensi wisata religi yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Juga mempromosikan wisata religi Garut ke tingkat nasional dan internasional,” kata Wawan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kegiatan wisata religi bisa menjadi ajang promosi wisata lainnya yang terkait rasa syukur kepada sang pencipta atas karunia alam yang indah seperti halnya pantai.
“Wisata religi dengan mensyukuri ciptaan Tuhan berupa alam yang indah itu menjadi kegiatan yang bisa menarik wisatawan,” kata Menpar Arief Yahya.
(adh)