Menpar Arief Lapor Ke CNTA
JELAJAH NUSA – Menteri Pariwisata Arief Yahya tak ingin kehilangan moment dalam memasarkan potensi pariwisata Indonesia. Disela-sela Asean Tourism Forum (ATF) 2018 yang berlangsung di Shangri La Hotel Chiang Mai, ia pun melakukan pertemuan dengan Vice Chairman of China National Tourism Administration (CNTA) Mr. Du Jiang.
Dalam ATF 2018 sendiri turut dihadiri oleh China, Jepang, Korea (Asean plus three). Dalam kesempatan tersebut Menpar Arief Yahya menyampai beberapa pesan, diantaranya bahwa pada tanggal 23 Januari lalu Menpar Arief Yahya telah melakukan kunjungan ke Beijing untuk melakukan pertemuan dengan 400 travels agents, Media. Serta melakukan pertemuan dengan pelaku bisnis pariwisata.
Menpar Arief juga mengundang turis China untuk ber-Imlek di Bali, 16 Februari 2018. Saat ini Bali sudah normal, jumlah wisman yang datang sudah mendekati 15 ribu per hari. Karena itu, momentum Imlek dipersilakan sekaligus berwisata ke Destinasi Terbaik Dunia versi Trip Advisor 2017, Bali.
Selanjutnya Arief, mengusulkan dibentuknya Task Force untuk meningkatkan pelayanan bersama untuk terhadap turis China, terutama dalam hal bahasa. Indonesia akan membentuk tim, dan meminta CNTA juga membentuk tim sebagai partner kerja.
“CNTA setuju untuk meningkat kerjasama di bidang pariwisata, dengan akan dibentuk China National Tourism Organization (CNTO), yang memiliki kemiripan dengan kantor VITO Kemenpar di Jakarta,” jelas Arief.
VITO sendiri adalah perwakilan Kemenpar di banyak negara, untuk membantu dan memudahkan mempromosikan pariwisata Indonesia di luar negeri.
Hal lain yang disampaikan Arief yakni kedua belah pihak (China-Indonesia) sepakat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari kota-kota kedua, seperti Xian, yang sudah siap terbang ke Bali.
Kemenpar punya VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) di Beijing, Guangzhou, Singapore, Thailand, Melbourne, Paris, Frankfurt, London, UEA, India dan beberapa negara lainnya.
Tiongkok merupakan pasar utama dan terbesar untuk pariwisata Indonesia tahun ini, mengalahkan Singapore, Malaysia, Australia, Jepang, Korea dan India.
(adh)