Kopi Jabar Tetap Yang Terbaik

Dr Hj Netty Heryawan bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar mencicipi kopi hasil kegiatan Brewing Kopi Bersama di halaman Gedung Sate,Sabtu (23/12/2017). Foto: Jelajah Nusa/Adhi

JELAJAH NUSA – Ditandai dengan penekanan tombol sirene,Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) resmi membuka  Jabar Lautan Kopi yang berlansung di Halaman Gedung Sate Bandung,Sabtu (23/12/2017).

Inilah gelaran wisata kuliner dalam upaya meningkatkan edukasi, sosialisasi, promosi, apresiasi manfaat minum kopi Arabika Java Preanger kepada masyarakat.

Dalam launching tersebut gubernur  Jabar didampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto,Pangdam Siliwangi Mayjen Doni Monardo, Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan, Kementerian Pertanian, Prof. Dr. Ir. Erizal Jamal, MSi,Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar,  Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan, dan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Arief Santosa.

Gubernur Jawa Barat Heryawan didampingi unsur muspida menekan sirene mendanai diresmikannya Jabar Lautan Kopi 2017. Foto:Jelajah Nusa/Adhi

Ketua Panitia Pelaksana Jabar Lautan Kopi 2017  Arief Santosa dalam laporannya menjelaskan bahwa even kopi kali ini diikuti lebih dari 1000 barista dan pecinta kopi seluruh Indonesia.

Mulai dari mulai Aceh, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Pulau Jawa.

“Peningkatan daya saing produk kopi harus diawali dengan penggunaan benih kopi unggul bermutu secara enam tepat, yaitu tepat varietas/klon, jumlah, mutu, waktu, tempat/lokasi dan harga di tingkat pengguna, sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman,” kata Santosa.

Gubernur Aher terlihat tertawa lepas seusai menerima sertifikat Tanda Daftar Varietas Unggul Lokal Kopi Kuning dari Kementerian Pertanian yang diserahkan oleh Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan, Kementerian Pertanian, Prof. Dr. Ir. Erizal Jamal (kanan). Foto:Jelajah Nusa/Adhi

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jabar Aher melakukan kegiatan Brewing Kopi bersama unsur muspida.

Event brewing ini juga  dirangkaikan dengan Launching Bantuan Benih Kopi dan Indigofera, Pengukuhan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Java Preanger, Penyerahan Tanda Daftar Varietas Unggul Lokal Kopi Kuning, Kopi Pucuk Coklat, dan Kopi Pucuk Hijau, Penyerahan Buku Kopi Road To Java dan Teh Parahyangan.

Menurut Aher minat pencinta kopi akhir-akhir ini terus menunjukan peningkatan. Dari tahun ke tahun pertumbuhannya cukup baik. Bahkan beberapa acara bertema kopi pesertanya selalu membludak.

“Sebelumnya kita juga menggelar Ngopi Saraosna sampai volume 4, peminatnya cukup banyak. Ini menandakan bahwa kopi sudah menjadi satu kebutuhan,” kata Aher.

Gubernur Jawa Barat Ahmat Heryawan menyerahkan pohon kopi kepada petani untuk dikembangbiakan. Foto:Jelajah Nusa/Adhi

Aher mengajak masyarakat untuk melestarikan kopi,baik sebagai tanaman konservasi didataran-dataran tinggi maupun melestarikan budaya kopi. Oleh sebab itu pemerintah terus memberikan bantuan bibit kopi.

“Kalau tahun lalu hanya 2 juta pohon,tahun ini alhamdulillah meningkat menjadi 5 juta pohon,” katanya.

Sebetulnya pemerintah daerah menginginkan 10 juta pohon kopi, namun mengingat keterbatasan tenaga sertifikatornya terbatas sehingga belum memungkinkan.

Aher juga menghimbau agar masyarakat mulai membudayakan minum kopi. Apalagi khusus untuk kopi Jawa Barat kini sudah dikenal sebagai kopi terbaik di dunia.

“Artinya kopi asal Jawa Barat masih tetap yang terbaik,” katanya.

Kegiatan Brewing Kopi Bersama dari hasil olahan bubuk kopi terbaik Jawa Barat. Foto:Jelajah Nusa/Adhi

Masih dikatakan Santoso, pihaknya berharap West Java Bandung Lautan Kopi dapat menjadi salah satu event yang menstimulus Kopi Java Preanger tetap jaya di Pasar Dunia dan tentunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani kopi Jawa Barat.

Lebih jauh Arief menjelaskan, dalam mempertahankan Kopi Jawa Barat Kualitas Dunia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah dan akan mendistribukan bantuan benih kopi uggul bermutu dan bersertifikat kepada para petani hingga 10 juta benih sejak Tahun 2014 sampai 2017.

Arena acara Jabar Lautan Kopi 2017 terus didatangi pengunjung untuk bisa langsung menikmati kopi-kopi terbaik yang dihasilkan petani kopi Indonesia. Foto:Jelajah Nusa/Adhi

Sasaran pada tahun 2017 untuk penambahan luas kebun kopi arabika dengan penggunaan benih kopi sebanyak 5 juta pohon setara 2.000 ha dengan jarak tanam 2 x 2 meter, meningkatkan penggunaan benih kopi arabika yang unggul bermutu dan bersertifikat di pekebun sebanyak 2,4 persen dan meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil kopi arabika di Jawa Barat rata rata produksi kopi arabika Varietas Sigararutang 1.500 kg/ha.

Stand Barista yang diserbu pengunjung untuk mencicipi kopi di acara Jabar Lautan Kopi 2017. Foto:Jelajah Nusa/Adhi

“Di samping bantuan benih kopi, juga bantuan benih Indigofera sebanyak 200.000 pohon bagi peternak di Jawa Barat, dengan kandungan protein berkisar antara 27-31 persen, serat 13014 persen, tingkat kecernaan 75-78 persen sehingga sangat baik sebagai konsentrat hijauan baik sebagai pakan tunggal maupun pakan campuran,” katanya.

Menurutnya, Indigofera dari segi teknis budidaya juga mudah dibudidayakan bahkan tahan kekeringan di samping berfungsi untuk konservasi sebagai penahan erosi dan memperbaiki struktur tanah.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya