Gunung Agung Berkontribusi Melesetnya Pencapaian 15 Juta Wisman
JELAJAH NUSA – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengemukakan bahwa kunjungan wistawan mancanegara (wisman) sejak Januari 2017 hingga Oktober 2017 mencapai 11.617,828 wisman. Tumbuh 24 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2016 yang mencapai 9.403.614 wisman.
Namun tahun ini diprediksi target 15 juta wisman akan meleset akibat erupsi Gunung Agung di Bali. Menpar memperkirakan kunjungan wisman hingga akhir Desember 2017 hanya mencapai 14 juta wisman.
“Jadi kita kurang satu juta, nah ini yang sering saya katakan dan baru terasa sekarang. 1 juta itu berarti 1,2 miliar dollar. Kita kerugian total level nasional 15 triliun rupiah. Bali sendiri kurang dari 1 juta , 1 juta itu dari mana dari yang direct ke Bali, yang kedua orang in direct ke Bali, ” demikian disampaikan Menpar dalam keterangan pers akhir yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kamis,(21/12/2017).
Sementara untuk kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dari Januari -Oktober 2017 tembus ke angka 252.569,465 wisnus, dengan total pengeluaran untuk berwisata sebesar Rp 230,91 triliun. Jumlah kunjungan wisnus ini tak seburuk kunjungan wisman, bahkan pergerakan wisnus hingga Oktober 2017 lebih tinggi 14 % dibandingkan target yang ditetapkan sebesar 221,5 juta wisnus.
Untuk investasi di sektor pariwisata dalam kurun waktu Januari-September 2017,lanjut Menpar, terealisasi sebesar US$ 1.396.40 juta atau tumbuh 27,68 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Jika dipersentasekan, realisasi investasi sampai September 2017 ini sudah 79,8 % dari target investasi yang ditetapkan yakni sebesar US$ 1,75 miliar.
Total investasi hingga September 2017 itu berasal dari penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak US$ 1,75 dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menyumbangkan investasi senilai US$ 301.75 juta.
Capaian lain yang dihasilkan Kemenpar adalah soal transformasi pariwisata digital. Disektor ini, sudah ada 70 % dari pencaarian dan sharing data yang menggunakan cara digital.
“Berkali-kali saya katakan hasil yang luar biasa, caranya pasti tidak biasa. Saya meyakini tidak ada satu pun Menpar di dunia yang mendeklarasikan destinasi digital. Ini gaya baru. Kita mempunya komunitas Generasi Pesona Indonesia. Mereka kreatif-kreatif. Mereka membuat destinasi yang saya sendiri ga ngerti tapi destinasi yang mereka buat selalu meledak, selalu menjadi tranding topik, “ujar Menpar.
Untuk tahun 2018, Kemenpar menetapkan target kunjungan wisman sebesar 17 juta wisman. Untuk memenuhi angkat itu, telah disiapkan program Visit Indonesia Wonderfl Indonesia (VIWI) 2018.
Program ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan pariwisata yang tergabung dalam kekuatan pentahelix (Akademisi, Industri Pariwisata, Komunitas, Pemerintah dan Media).
Dalam mengumumkan hasil kinerja Kementeriannya, Menpar didampingi sejumlah pejabat eselon I Kemenpar dan Pengurus asosiasi pariwisata seperti Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Didien Djunaedy, Wakil Ketua Umum Bidang Destinasi Wisata Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Johnnie Sugiarto dan Ketua Umum Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar.
(adh)