Bioskop Keliling Meluncur Dijalanan Maluku
JELAJAH NUSA – Balai Arkeologi Maluku menguji coba mobil bioskop keliling yang direncanakan mulai beroperasi di Provinsi Maluku dan Maluku Utara pada Januari 2018.
Uji coba penyetelan peralatan mobil bioskop keliling bantuan dari Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tersebut, dilakukan di halaman belakang kantor setempat,Kamis (28/12/2017).
Kepala Balai Arkeologi Maluku Muhammad Husni mengatakan mobil bioskop keliling merupakan bagian dari upaya pembangunan karakter bangsa.
Bioskop itu akan mulai beroperasi di Maluku dan Maluku Utara yang menjadi wilayah kerja Balai Arkeologi Maluku, pada awal Januari 2018.
Sedikitnya sudah ada 60 judul film Indonesia koleksi Pusbang Film Kemendikbud yang siap dipertontonkan kepada masyarakat di dua provinsi tersebut.
Film-film yang disediakan pun beragam genre dan tema, juga boleh ditonton oleh semua umur dan kalangan, seperti Cinta Dari Wamena garapan sutradara Lasja Fauzia Susatyo dan The Mirror Never Lies karya Kamila Andini yang memenangkan berbagai penghargaan film di dalam dan luar negeri.
Sinema lainnya yang tak kalah menarik adalah Doer Tanda Cinta, cerita petualangan “Para Pemburu Gajah”, Keumala, Jenderal Kancil, Finding Srimulat, hingga kisah Presiden RI pertama Soekarno dalam “Ketika Bung Di Ende”.
“Ini adalah bagian dari upaya pendidikan pembangunan karakter bangsa. Melalui film pesan-pesan moral bisa lebih tersampaikan kepada masyarakat. Untuk awalnya nanti kita akan keliling ke sekolah-sekolah yang berada di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon,” katanya.
Bioskop keliling Balai Arkeologi Maluku berbentuk mini bus berwarna biru, dilengkapi perangkat teknologi bioskop digital, speaker dan proyektor mirror 25.000 lumen berukuran 4×6 meter.
Mobil bioskop keliling tersebut juga terdapat antena parabola mini penangkap siaran televisi, sehingga selain bisa digunakan untuk memutar film yang sudah disediakan, juga bisa untuk menayangkan siaran langsung televisi.
“Mobil bioskop keliling ini komplit isinya, jadi bukan saja untuk memutar film, dalam prosesnya nanti kita juga bisa menggelar nonton bareng siaran bola misalnya,” ucap Husni.
Lebih lanjut ia mengatakan guna mendukung pembangunan karakter bangsa, ke depannya Balai Arkeologi Maluku juga akan menggelar diskusi terkait film Indonesia dengan menghadirkan langsung sutradara dan artis-artis terkait.
Hal ini juga dinilai akan turut membantu meningkatkan pengetahuan, minat dan kecintaan masyarakat terhadap film-film produksi dalam negeri.
“Kita ada rencana juga untuk menggelar semacam diskusi tentang film, sehingga masyarakat kita bisa berinteraksi dan bertanya langsung bagaimana keseruan proses pembuatan film-film tanah air,” ujarnya.
(adh/ant)