Pembukaan pesta Ya’ahowu (Foto:republika.co.id)

JELAJAH NUSA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia mengapresiasi pesta rakyat yang baru saja digelar pada 23 November hingga 26 November lalu di Nias. Selain melestarikan budaya, kegiatan ini juga bertujuan menambah jumlah wisata mancanegara (wisman) ke daerah Gunungsitoli sekitar.

“Pesta Ya’ahowu bisa dijadikan sarana mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan yang mentargetkan 25 ribu wisatawan di tahun 2017,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti belum lama ini.

Dia menilai, kegiatan pariwisata yang tahun lalu diselenggarakan tiap-tiap daerah namun kini terpusat tercatat sebagai destinasi wisata unggulan ditahun-tahun mendatang dari pemerintah daerah setempat. “Tahun lalu (2016) tercatat sebanyak 24.355 wisatawan (204 wisman dan 24.151 wisnus) berkunjung ke Nias.

Diharapkan, dengan ada agenda wisata Ya’ahowu kunjungan wisatawan meningkat dari tahun sebelumnya. Diproyeksikan meningkat  menjadi 24.659 wisatawan,” harapnya.

Arti dari Ya’ahowu sendiri merupakan persaudaraan yang damai. Dimana kebersamaan dalam pembangunan untuk pengembangan hidup bersama dalam mengenalkan budaya Nias sebagai daya tarik pariwisata lokal maupun mancanegara.

Kegiatan ini dimeriahkan beragam pertunjukan budaya dan seni dari masing-masing daerah. Acara seni seperti ragam permainan rakyat ditampilkan pada acara ini. “Seperti Rago Ue, Fafusi, Fabelugama, Fabiri serta yang tidak ketinggalan adalah lompat batu khas Nias, Fahombo juga dipertunjukan,” papar Esthy.

(OZI)