ASITA Jabar Imbau Biro Perjalanan Perbaiki Sistem
JELAJAH NUSA – Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Jawa Barat mencatat, kurang lebih sebanyak 680 biro perjalanan yang terdaftar masih bertahan dalam menghadapi era digitalisasi. Sedangkan sisanya, ajensi perjalanan yang fokus penjualan tiket saja dan menyebabkan kalah saing dengan biro perjalanan yang sudah berbenah menggunakan sistem teknologi mutakhir.
“Sebagian gulung tikar karena tidak siap menghadapi perkembangan teknologi yang ada,” kata Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies Jawa Barat, Budijanto Hardiansjah kepada Jelajah Nusa, Jumat (24/11) minggu lalu. Menurut Budi, selama ini biro perjalanan yang berada dibawah ASITA hanya fokus transaksi tiketing dan paket wisata tanpa memperbarui sistem yang sudah ada sesuai dengan perkembangan teknologi mutakhir.
Dirinya melihat, kompetisi biro perjalanan begitu cepat berkembang. Sehingga, siapa yang lambat pasti akan tertinggal dengan sendirinya.
“Sama-sama tau, jika kompetitor yang mendunia seperti Traveloka, Pegi-Pegi, dan lainya sudah matang dalam usaha ini,” sebut Budijanto. Sebelumnya, Dewan Pengurus Pusat ASITA mengimbau pemilik biro perjalanan tak perlu khawatir menghadapi digitalisasi yang berdampak penjualan tiket dan pemesanan hotel dikuasasi online. Namun, hal tersebut bukan sesuatu yang harus ditakuti. Budi menghimbau kepada biro perjalan untuk optimistis dalam menjalankan usaha. Dan tak perlu kuatir kalah saing dengan jasa perjalanan online.
“Pendekatan pelanggan akan berbeda jika dilayani langsung sama ahli pariwisata jika dibandingkan dengan mesin pencari internet. Biro perjalanan akan memberikan informasi yang akurat dan memiliki jasa konsultasi wisata kepada yang membutuhkan,” tuntasnya.
(OZI)