ASITA Berharap West Java TPB Di Singapura Bisa Dongkrak Wisatawan

Ketua ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) Jawa Barat Budijanto Ardiansjah. Foto:Jelajah Nusa/Ozzi

JELAJAH NUSA – Ketua ASITA  (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies)  Jawa Barat  Budijanto Ardiansjah mengapresiasi keberadaan kantor perwakilan  Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Barat di Singapura. Langkah ini bisa membantu meningkatkan kunjungan wisatawan dari negeri Singa tersebut.

“Tentu kantor saja tidak cukup, harus ada action lebih dalam menawarkan pariwisata Jawa Barat. Dulu, perwakilan seperti ini pernah ada di Kualalumpur, Malaysia. Nah, sekarang pindah ke Singapura, ini cukup bagus,” kata Budijanto ketika dihubungi Jelajah Nusa, Jumat (10/11/2017).

Menurut Budi-yang tengah berada di Surabaya , BPPD Jabar harus bekerja keras mensosiliasikan Tourism Promotioan Board (TPB) ini kepada khalayak. Sebab posisi kantor perwakilan berada di mal, bukan di bandara.

“Trend kunjungan wisata secara umum di Indonesia sekarang masih didominasi Bali. Harapan kita tahun-tahun ke depan Jawa Barat menjadi pilihan wisatawan mancanegara,” lanjut  Budi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 1,2, juta orang untuk 2017 ini. Berbagai perbaikan sarana dan prasana dilakukan untuk menunjang akses pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Ida Hernida (mengenakan pakaian warna ungu), Cecep Rukmana WJTPB ,Direktur Lifestyle Travelers Services, Singapura, Mohamad Tahir Awi (kedua dari kiri) dan anggota dewan WJTPB lainnya foto bersama seusai peresmian kantor di Singapura. Foto:Dok

Keberadaan kantor perwakilan di Singapura, menurut Budijanto, sangat membantu karena untuk mencapai target wisman pada 2017 di antaranya melalui promosi yang gencar. Sebab tahun lalu, Pemprov Jabar dinilainya kurang gencar mempromosikan pariwisatanya sehingga target wisman 1,2 juta hanya mampu dicapai 1 juta orang.

“Pada 2016, pertumbuhan pariwisata Jawa Barat sempat mandeg dan baru pada pertengahan tahun meningkat,” kata Budi.

Budi melihat kurang  gencarnya promosi membuat pariwisata Jawa Barat mengalami penurunan daya tarik. Hal ini terlihat dari tidak adanya objek pariwisata Jawa Barat yang masuk pada 10 destinasi pariwisata baru Indonesia 2016.

Juga, objek wisata Jawa Barat tidak muncul dalam iklan-iklan yang ditayangkan dalam program Visit Indonesia tahun lalu.

“Harapan besar kita, TPB di Singapura ini bisa mendongkrak visit wisman di Jawa Barat,” tandasnya.

Seperti diketahui, Badan Promosi Pariwisata Jawa Barat telah membuka kantor perwakilan di Singapura untuk menarik lebih banyak pendatang ke Bandung dan sekitarnya.

Dengan kantor baru tersebut, Jabar  menargetkan tidak hanya warga Singapura dan ekspatriat yang tinggal di kota tersebut, namun juga pengunjung internasional.

Ketua TPB Jawa Barat, Cecep Rukmana mengatakan dipilihnya Singapura karena kawasan tersebut merupakan pusat berkunjungnya para wisatawan.

“Banyak wisatawan yang datang ke sini, jadi kita perlu menangkapnya dan menarik para pelancong ini untuk datang ke Jawa Barat,” katanya.

Sangat  penting bagi TPB  untuk mulai mempromosikan di sini sekarang.

“Karena kami mengharapkan bandara baru dibuka di Majalengka (sekitar 90 km dari Bandung) tahun depan, dan kami mengharapkan lebih banyak layanan langsung,” katanya.

Bandara Internasional Kertajati dibangun untuk melengkapi kapasitas Bandara Husein Sastranegara yang terbatas di Bandung, dan memudahkan lalu lintas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta.

Bandara baru akan memanfatkan  link ke Light Rapid Transit antara Jakarta dan Cikampek, yang saat ini sedang dibangun, dan kereta cepat antara Jakarta dan Bandung.

Berbicara mengenai pentingnya pendanaan untuk TPB Jawa Barat, Ida Hernida, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat, mengatakan bahwa Jawa Barat memiliki banyak tempat wisata sehingga pesan ini perlu disampaikan kepada para pelancong.

Sementara itu Herman Rukmanadi, salah satu anggota BPPD Jawa Barat, menambahkan bahwa keberadaan TPB  di Singapura tak lain  untuk mengembangkan kerjasama dengan perusahaan perjalanan Singapura  (travel) untuk membuka akses baru , tidak hanya ke Kota Bandung tapi juga di bagian lain Jawa Barat.

Mohamad Tahir Awi, Direktur Lifestyle Travelers Services, Singapura, yang  sebelumnya telah membawa pegolf dan pelancong  lainnya ke Jawa Barat, berpendapat bahwa kantor tersebut perlu menghadirkan produk baru di luar Kota Bandung dan golf, seperti paket grup.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya