Untuk Apa Saja 39 Triliun Dari Pemerintah di Pariwisata?

Rencananya Danau Toba yang masuk dalam ’10 New Bali’ akan seperti Monaco of Asia (Foto: Jelajah Nusa/Adhi Mawardhi

JELAJAH NUSA – Untuk mendukung percepatan pendapatan di sektor Pariwisata, Pemerintah menawarkan 17 proyek pariwisata di destinasi-destinasi prioritas senilai US$ 2,9 miliar atau setara dengan Rp 39 triliun dalam Regional Investment Forum (RIF) di Padang. Tiga destinasi prioritas tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, dan Tanjung Kelayang yang masuk dalam sepuluh Destinasi Prioritas yang disebut ’10 New Bali’.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong menjelaskan, tiga dari sepuluh destinasi tadi telah memiliki proyek-proyek yang ready to offer. Artinya, proyek-proyek tersebut sudah selesai perizinannya dan tanahnya juga sudah siap.

Di Danau Toba ada lima proyek dengan estimasi nilai proyek US$ 2,3 miliar. Sedangkan di Borobudur ada 10 proyek senilai US$ 562 juta. Di Bangka Belitung Tanjung Kelayang juga memiliki dua proyek perhotelan senilai US$ 60 juta. “Sehingga totalnya adalah US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp 39 triliun,” ujarnya dalam Konferensi Pers RIF di Padang, seperti dilansir dari kontan.co.id hari ini Senin (16/10).

Ada lima destinasi pariwisata lainnya yang juga memiliki prospek yang positif. Contohnya Provinsi Sumatera Barat yang memiliki berbagai potensi pariwisata untuk dikembangkan.”Selain 10 destinasi Bali Baru, ada juga beberapa daerah yang sektor pariwisatanya maju pesat di antaranya Manado di Sulawesi Utara, kemudian Padang yang juga telah mulai berbenah dan berkembang menjadi suatu destinasi pariwisata,” kata dia.

Pariwisata tumbuh di level 35%-40% jauh di atas pertumbuhan investasi nasional yang per tahunnya di level 12%-14%. “Porsinya hingga kini masih kecil bila dibandingkan dengan GDP tapi nanti lama-lama juga akan menjadi besar kalau tumbuh terus secara signifikan,” papar Thomas.

Catatan BKPM , kontribusi  pariwisata menunjukkan tren kenaikan. Tahun 2013  mencapai US$ 602 juta atau berkontribusi sebesar 1,45% dari total investasi nasional. Sementara pada semester I 2017 mencapai US$ 929 juta atau 3,67% dari total investasi nasional. Angka kontribusi yang dicapai bila dibandingkan dengan total investasi nasional kenaikannya mencapai 1,5 kali lipat.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya , potensi devisa dari sektor pariwisata diperkirakan mencapai Rp 260 triliun. Pariwisata diperkirakan akan menjadi penghasil devisa terbesar bagi Indonesia dimasa-masa mendatang.
(RIV)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya