Perjalanan Hijabers Menaklukan Gunung Bromo
JELAJAH NUSA – Gunung Bromo yang terletak di perbatasan empat kabupaten yakni Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang Jawa Timur mulai memikat para hijabers. Selama ini gunung yang memiliki keindahan panorama tak tertara itu hanya “dimiliki” para hiking (mountaineering).
Tetapi taukah Anda, para hibajers yang dikenal feminim pun mulai melirik gunung ini sebagai target travelling favorit. Lalu apa yang membuat Bromo membuat mereka jatuh hati.
“Karena Bromo mempunyai pemandangan yang luar biasa indahnya. Dan kalau kita berkunjung ke Bromo, ada banyak tempat wisata dalam satu kali kunjungan,” kata Atty Nugrahawaty kepada Jelajah Nusa (13/10/2017).
Hijabers-yang juga dokter gigi ini baru saja menyelesaikan travellingnya ke Gunung Bromo. Menurutnya, selain melihat sunrise (matahari terbit), dari puncak gunung yang memiliki padang pasir ini juga bisa berkunjung ke kawah (kaldera) Bromo, Pasir Berbisik, Bukit Savana, Bukit Teletabis yang juga tidak kalah indahnya .
“Untuk dapat mencapai puncak Bromo, banyak hal yang harus kita pernah persiapkan.Pertama adalah mencari transportasi mobil jeep untuk dapat sampai ke sana,” jelasnya..
Ada banyak biro jasa travel atau sewa jeep menuju gunung Bromo. Mengingat hanya mobil jeep yg diperbolehkan atau diizinkan naik ke puncak Gunung Bromo, jangan heran kalau mobil jeep ini memiliki paguyuban sendiri dan para driver dibekali ID card .
“Artinya, gak bisa sembarangan driver bisa mengantar traveller ke puncak gunung Bromo,” katanya.
Untuk mencapai puncak Bromo, sebaiknya start perjalanan pada tengah malam atau pukul 01.00 WIB dini hari.
“Bisa dibayangkan jalan tengah malam tanpa penerangan. Kalau para driver jeep tidak memiliki keahlian dengan rute jalan dan medan jalan yang begitu rumit, dijamin gak nyampe.Belum lagi bila cuaca tak bersahabat alias banyak kabut, hujan (bila musim hujan) atau debu ( bila kemarau),” kisah Atty.
Atty mengingatkan bagi para hijabers atau traveller’s yang ingin mengunjungi Bromo harus benar-benar memiliki persiapan yang matang. Terutama, fisik prima karena suhu diatas gunung Bromo sangatlah dingin.
“Siapkan pakaian yang tebal, jaket, kupluk, sarung tangan, masker dan sepatu kets yg tidak licin dan nyaman dipakai,” lanjut Atty memberikan tips sederhana.
Masih ada lagi yang meski masuk dalam daftar prepare yakni obat-obatan pribadi. Hal ini wajib dibawa karena untuk berjaga-jaga bila kondisi tubuh menurun atau bahkan sakit. Cuaca dingin dapat menyebabkan alergi bagi yang sensitive atau kepala pusing, mual karena tidak terbiasa denga angin malam .
Trip ke Gunung Bromo sendiri sudah sangat profesional. Biasanya pengunjung dijemput oleh travel atau jasa antar jemput di hotel tempat menginap sekitar pukul 00:30 WIB menuju meeting point mobil jeep.
“Perjalanan dengan mobil jeep sampai di puncak gunung sekitar 1,5 jam. Dengan rute perjalanan yang menurut saya “menakutkan” karena gelap gulita, berbelok belok, menanjak, sepi dan kabut tentunya,” turunya.
Begitu sampai di puncak, tepat menjelang subuh sehingga bisa memanfaat waktu sholat di masjid yang memang sudah tersedia. Selesai sholat,dilanjutkan dengan perjalanan kaki menuju top view pananjakan 1 Bromo untuk bersiap-siap melihat matahari terbit (sunrise).
“Detik-detik matahari terbit adalah hal sangat menakjubkan. Langit berubah dari gelap menjadi terang dan matahari mulai menampakkan sinarnya. Inilah moment yang dinanti-nanti, untuk mengambil moment dengan berfoto siluet wajah..hehe,” kata Atty melukiskan suasana paling membahagiakan itu.
Satu hal lagi, dari puncak gunung Bromo ini seolah-olah berada di “negeri atas awan” karena gunung semeru dan kawah Bromo di kelilingi awan terlihat sangat indah dan luar biasa bagusnya
“Jangan lupa mengabadikan moment ini dengan foto-foto atau membuat rekaman video,” pesannya.
Puas menikmati puncak gunung, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan jeep menuju kawah Bromo. Di area ini perjalanan hanya bisa ditempuh dengan menaiki kuda menuju tangga naik ke kawah gunung Bromo yang notebene masih menyemburkan asap, bau berlerang.
Dari sini perjalanan dilanjutkan ke pasir berbisik dengan hamparan pasir yang berwarna abu-abu dan bersih. Lalu menuju ke bukit savana, dimana terhampar rumput nan hijau segar dengan tebing-tebing bukit indah yang sedap dipandang mata persis seperti karpet hijau terbentang.
“Nah, setelah itu menuju bukit teletabies. Kenapa disebut bukit teletabies karena disini ada bukit kecil-kecil yang banyak dan bulat-bulat seperti film teletabies, berwarna hijau, bersih dan indah dipandang mata,” lanjut Atty.
Bukit teletabies adalah trek akhir dari perjalanan gunung Bromo, kemudian melanjutkan perjalanan pulang kembali ke kota Malang.
“Ya, pantaslah gunung Bromo, jadi tujuan wisata para traveller.Sebab disini adalah tempat yang luar biasa indah.. Beautiful Bromo Beautiful Indonesia,” tutup Atty.
(adh)