Inaugural Flight Citilink Halim – Silangit
JELAJAH NUSA – Kesibukan kru Citilink terlihat di Bandara Halim Perdanakusuma. Mereka sedang mempersiapkan penerbangan reguler baru yang akan melayani jalur Halim-Silangit langsung menggunakan pesawat Airbus A320. Inaugural flight,pagi ini,Sabtu (28/10/2017), bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Direktur Komersial Andy Adrian menjelaskan, membuka layangan penerbangan ke Bandara Silangit memang masuk dalam wacana bisnis yang sudah lama. Rutenya sudah dipelajari dengan detail. Dan hasilnya selalu menunjukkan grafik positif.
“Citilink sudah lama merencanakan membuka penerbangan ke Bandara Silangit. Sebab bandaranya memiliki potensi, tetapi belum tersentuh secara maksimal,” ujar Andy.
Andy menambahkan, Citilink melihat jumlah pergerakan penumpang di Bandara Silangit tercatat sejumlah 153.135 penumpang di 2016.
Sementara di 2017, sampai dengan September telah tercatat 193.390 penumpang. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya periode Januari-September 2016 dengan jumlah penumpang 89.111 maka tercatat pertumbuhan penumpang di Silangit telah mencapai 216%.
“Akhir Oktober 2017 Bandara Silangit menjadi bandara internasional. Bandara Silangit akan dapat menerima 250.000 penumpang dengan asumsi penambahan frekwensi dari maskapai eksisting dan pembukaan jalur-jalur penerbangan baru dari beberapa maskapai seperti Citilink dan Lion Group,” jelas Andy.
Selain peningkatan jumlah penumpang, infrastruktur Bandara Silangit juga ikut meningkat jauh. Runwaynya juga sudah memenuhi syarat untuk didarati pesawat Citilink type Airbus.
“Kami memiliki pesawat Airbus A320 Neo dengan kapasitas 180 penumpang. Pesawat ini membutuhkan landasan dengan luas minimum 2.200 meter persegi. Selain itu, memperhatikan juga ketinggian kondisi tanah, kelebaran dan ketebalan landasan. Sekarang Bandara Silangit sudah memenuhi standar itu. Jadi tidak ada alasan bagi Citilink menunda untuk membuka penerbangan ke Bandara Silangit,” tutur Andy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dibukanya Bandara Silangit sebagai gerbang masuk wisatawan internasional selain menambah angka kunjungan juga diharapkan akan meningkatkan Trade dan Investment di Kawasan Danau Toba.
Arief Yahya membuat rumus pengembangan destinasi wisata dengan 3A, Atraksi, Akses, Amenitas. Ketiganya harus lengkap, jika ingin maju dengan cepat.
Atraksi menyangkut daya tarik destinasi, bisa alam, budaya dan buatan. Akses mengacu pada kemudahan dan kecepatan menuju dan dari destinasi itu. Amenitas, terkait ketersediaan sarana akomodasi, hotel, resort, vila, dan lainnya.
Ditegaskan Menpar Arief Yahya, pengembangan pariwisata Danau Toba harus dilakukan melalui kerja bersama dan sinergi berbagai pihak.
“Success story Bandara Silangit menunjukkan bahwa pengembangan infrastruktur yang baik dapat menjadi prioritas yang didorong di depan, yang akan diikuti oleh pertumbuhan demand yang progresif, atau dengan kata lain supply creates demand,” ujar Menpar.
(adh)