Warung Koboi Cengeng Dikenal Sampai Bangkok

Warung Koboi Cengeng yang di promosikan Menpar di Bangkok. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Bukan Menpar Arief Yahya kalau tak bisa meng-eksplore potensi wisata di Indonesia. Mulai dari gunung,laut dan gurun bisa ia racik dalam satu promosi yang membuat semua orang menjadi penasaran untuk mengunjunginya.

Nah, ketika melawat ke Bangkok untuk benchmark soal kuliner, kembali mantan Dirut Telkom “menjajakan” keunggulan destinasi. Kali ini yang ia tawarkan adalah kuliner khas Ndeso.

Anda ingin menikmati kuliner Ndeso yang nikmat di tengah suasana yang juga Ndeso? Anda pernah merasakan nikmatnya sayur “Dong Dondhong” (daun Kedondong)? Anda pernah naik kuda tunggang serasi? Anda ingin merasakan sensasi semua itu?

“Datang ke Jawa.Banyak tempat di Jogja, Solo, Semarang, Yang biasa disebut Joglosemar. Silakan eksplorasi di Joglosemar kalau ingin merasakan nuansa Jawa,” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya di Bangkok.

Arief Yahya pun  mengajak KBRI di Bangkok untuk benchmak soal kuliner. Termasuk street food yang sedang ngehits di Thailand.

Kalau sedang ke Jogja coba lihat sebuah tempat di dekat Terminal Giwangan, Jogja. Tepatnya, dari terminal penumpang tersebut ke arah Selatan (jalan Imogiri Timur) sekira 1 kilometer lalu belok ke kanan menuju Monumen Perjuangan Ngotho.

Para pemandu restauran siap mengantarkan pengunjung naik kuda berkeliling. Foto: IG

Pas, di penggal jalan ini, di tengah sawah, ada warung dengan nama aneh: Warung Koboi Cengeng dengan tagline di bawahnya: Jangan Kampungan.

“Jangan” itu bahasa Jawa untuk sayur. Sedang Kampungan itu kata lain dari Ndeso. Jadi, “Jangan Kampungan” itu artinya sayur Ndeso. Dipilih istilah Jangan Kampungan biar lebih pas dengan kata Koboi Cengeng. “Jangan cengenglah. Kampungan!”

Sesuai dengan namanya, maka suasana Koboi melengkapi lingkungan warung ini. Meja kursi kayu, tempat foto selfie yang sekaligus panggung live music, dilengkapi dengan aksesoris bernuansa koboi. Seperti roda pedati, topi laken, pistol, maupun asbak patung kuda.

Tidak hanya itu, sebuah ranch atau istal (kandang) kuda beserta arena tunggang serasi ada di samping Warung Koboi Cengeng ini. Anda bisa menikmati sensasi naik kuda, atau sekadar berfoto ala Koboi menunggang kuda.

Jika tidak ingin naik kuda pun, saat Anda makan di warung ini sore hari, maka bisa melihat orang bermain kuda tunggang serasi. Anda bisa memilih menu makan yang sangat Ndeso untuk dinikmati di tengah suasana sawah.

Menu andalan di warung milik seorang entertainer Jogja, MC Humor, Dibyo Primus ini adalah sayur asem Dong Dondhong. “Daun Kedondong dari tanaman yang kita tanam sendiri,” jelas Lies, juru masak Warung Koboi Cengeng sembari menunjukkan delapan pohon Kedondong di sekitar warung.

Salah satu sudut suasana Warung Koboi Cengeng. Foto:IG

Daun Kedondong ini akan memunculkan sensasi kecut segar saat digigit. Sehingga rasa sayur asemnya menjadi lebih terasa. Kesegaran sayur dengan aneka isi seperti terong, kacang panjang, dan labu Siam ini begitu nikmat disantap dengan sambel tetasi plus gereh pethek (ikan asin).

Selain sayur asem, sayur lainnya yang Ndeso adalah oseng Mbang Kates (bunga pepaya), oseng daun pepaya, oseng tempe, oseng kikil, lodeh Mbayung (daun kacang panjang) dan lodeh kluwih. Dengan lauk ndeso berupa tahu goreng, tempe garit, ayam goreng dan telur asin.

Warung ini bisa menampung hingga 75 orang. Tersedia mushola dan toilet yang bersih. Nama mushola pun berbau Koboi: Mushola Al Texas.

“Pelanggan kebanyakan kelompok arisan ibu-ibu, atau keluarga yang anak-anaknya ingin bermain kuda,” ujar Dibyo Primus.

Dibyo menambahkan pengembangan paket wisata outbond atau field trip plus potensi lain di desa sekitar warungnya sangat memungkinkan.

Selain berkuda dan memanah yang sudah tersedia di lokasi ini,  ada kolam renang kecil di desa dekat warung ini.

Dengan konsep seperti ranch kuda, pengunjung bisa menikmati berbagai menu Ndeso. Foto:IG

“Lalu ada Monumen Perjuangan Ngotho. Kami sedang memikirkan untuk menyatukannya dalam satu paket wisata. Misalnya dengan memanfaatkan kereta kelinci untuk menuju ke sana,” ujar pria yang juga host satu acara di TV lokal Jogja maupun TVRI Jogja ini.

Sebelum paket wisata lebih lengkap, saat inipun pengunjung warung sudah bisa berekreasi. Sawah di samping warung, bisa dipakai untuk main lumpur. Atau berfoto di tengah bentangan sawah yang menghijau.

Jika cuaca cerah, kemegahan Gunung Merapi bisa menjadi latar belakang berfoto yang aduhai. Dan jika sore hari, matahari terbenam dengan langit lembayung pun menjadi latar belakang yang menawan.

Jika Anda ingin menikmati kuliner Ndeso sekaligus sensasi Dong Dondhong dalam suasana Ndeso silakan datang ke Warung Koboi Cengeng ini. Saat tiba di Jogja, ketik Warung Koboi Cengeng di Google Map maka Anda akan dipandu menuju lokasi.

Dari Bandara Adisucipto hanya sekitar 7 km, dari Terminal Bus Giwangan hanya sekitar 1,5 km dan dari Stasiun Tugu hanya sekira 5 km.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya