Festival Tanjung Lesung Siap Getarkan Dunia
JELAJAH NUSA – Tanjung Lesung di Banten mendadak jadi perhatian wisatawan. Sebuah perhelatan besar bertajuk Festival Pesona Tanjung Lesung 2017 digelar sebagai bagian dari upaya menarik lebih banyak wisatawan hadir.
Peluncuran event ini sendiri dilakukan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Selasa (5/9). Seremoni festival tersebut dilakukan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Gubernur Banten H. Wahidin Halim dan Bupati Pandeglang Irna Narulita.
“Penyelenggaraan festival seperti ini akan memperkuat unsur 3 A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) khususnya untuk atraksi sekaligus sebagai sarana yang efektif untuk mempromosikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas,” kata Menpar Arief Yahya.
Penyelenggaraan Festival Pesona Tanjung Lesung 2017 mengangkat tema Sport & Adve
Penyelenggaraan festival budaya yang dipadukan dengan wisata olahraga tersebut diharapkan Arief menjadi sarana efektif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Banten.
Selain itu juga sekaligus mempromosikan Tanjung Lesung yang ditetapkan pemerintah sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas yang akan menjadi “Bali Baru”.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan Festival Pesona Tanjung Lesung (FPTL) 2017 oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, dan PT Banten West Java TDC.
Ia menilai Sport & Adventure yang dijadikan sebagai tema dalam FPTL 2017 dengan menampilkan event unggulan, antara lain Rhino XTriathlon, MTB XC Race, dan Internasional Bebegig mempunyai daya tarik cukup tinggi.
Terlebih mengingat kawasan wisata Tanjung Lesung dan obyek wisata di Kabupaten Pandeglang lainnya sangat mendukung, terutama Taman Nasional Ujung Kulon (Ujung Kulon National Park) yang menjadi habitat binatang langka badak bercula satu.
Arief Yahya menjelaskan, penyelenggaraan kegiatan festival akan menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan KEK Tanjung Lesung yang belakangan ini semakin menarik para investor.
“Nilai investasi yang masuk di KEK Tanjung Lesung pada 2016 sebesar Rp171,5 miliar, dari proyeksi sebesar Rp1,9 triliun pada 2016-2017,” kata Arief Yahya.
Ia mengatakan, kontribusi wisatawan mancanegara (wisman) dari KEK Tanjung Lesung diproyeksikan sebesar 1 juta wisman, dari target nasional sebesar 20 juta wisman pada 2019.
Gubernur Banten H. Wahidin Halim mengatakan, percepatan pembangunan KEK Tanjung Lesung sedang dilakukan di antaranya melalui pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 83,6 kilometer yang akan mulai beroperasi pada 2018.
Di samping itu juga rencana pembangunan jalan kereta api Rangkasbitung- Labuan yang akan mulai beroperasi pada 2020.
“Pembangunan infrastruktur untuk mendukung KEK Tanjung Lesung menjadi prioritas karena akan membudahkan wisatawan berkunjung ke destinasi unggulan ini,” kata H. Wahidin Halim.
Wahidin Halim menjelaskan, potensi pariwisata Banten sangat besar memiliki 1.166 daya tarik wisata (DTW) terdiri 344 DTW alam, 591 DTW sejarah dan budaya, dan 231 DTW minat khusus atau buatan.
“Sektor pariwisata menjadi andalan Provinsi Banten. Laju pertumbuhan PDRB pariwisata Banten selama periode 2011-2015 rata-rata tumbuh 7,35 persen,” kata H. Wahidin Halim.
Penyelenggaraan FPTL 2017, menurut Bupati Pandeglang Irna Narulita, selain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan juga sebagai sarana mendorong kesadaran masyarakat menjadikan event wisata ini mendunia.
Kegiatan festival ini akan meningkatkan roda perekonomian masyarakat.
Kegiatan FPTL 2017 kata dia, akan mendorong tumbuhnya kesadaran dan antusiame masyarakat dalam membangun atraksi wisata unik dengan sentuhan lokal maupun dentifikasi nilai-nilai dan atribut lokal yang dapat dikemas menjadi atraksi wisata.
“Kegiatan FPTL 2017 akan dimeriahkan dengan Lomba Kolecer dan Bebegig atau orang-orangan sawah untuk mengusir hama sawah seperti burung hantu atau tikus pada 22-24 September 2017,” katanya.
Selain itu Rhino XTriathlon pada 24 September 2017 dan lomba MTB XC Marathon (Mountain Bike Cross Country) dan Sunset Trail Run pada 23 September 2017).
Rhino XTriathlon dengan panjang lintasan renang 500 meter dan 1000 meter, rute sepeda 10 kilometer untuk satu putaran, dan rute lari lima kilometer untuk satu putaran berada kawasan Tanjung Lesung meliputi area Beach Club, Mercu Suar, Sailing Club, Blue Fish, Bukit Mundi, Jalan Arteri, Desa Kalicaa, Pantai Bodur, dan Golf Land.
Pada November 2016 jumlah kunjungan wisatawan ke Banten sebanyak 510.458 orang, sedangkan pada Desember 2016 meningkat menjadi 569.430 wisatawan.
Sementara pada Juli 2017 sebanyak 399.551 wisatawan atau naik signifikan dibanding Juli 2016 sebanyak 385.214 wisatawan.
(adh)