20 Penari Kotemporer Tamil Di Saskirana KoreoLAB
JELAJAH NUSA – Pertunjukan seni tari kontemporer dalam kegiatan”Saskirana KoreoLAB dan Dance Camp 2017″ digelar hari ini (Sabtu, 9/9) di NuArt Sculpture Park, Bandung, Jawa Barat.
Pengamat seni pertunjukan Indonesia, Renee Sariwulan mengatakan seni tari bukan hanya sekedar keindahan eksotik, namun lebih sebagai eksepresiv kreatif dalam sebuah karya.
“Tubuh dirayakan sebagai tuan rumah untuk ekspresivitas kreatif dalam sebuah karya.Bagaimana tubuh tari Indonesia tidak lagi mengandalkan keindahan eksotik dan domestik,” tulisnya melalui rilis yang diterima JelajahNusa.com, Sabtu (9/9).
Wanita asal Jogyakarta ini melihat kegiatan yang menghadirkan 20 penari kontemporer dari 18 kota/Kabupaten se Indonesia ini, bermaksud untuk menjaring bakat-bakat tari yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
“Selain itu, agar mendapatkan bimbingan berkelanjutan berupa materi pengembangan skill, kemampuan konseptual dan pembentukan jaringan antar penari,” jelasnya.
Peserta yang terlibat dari KoreoLAB pertunjukan kali ini melalui proses cukup panjang dan tertutup. Sehingga, para koreografer muda yang terpilih, diharapkan mampu menghasilkan embrio karya yang diolah proses penciptaanya dalam bimbingan intensif para mentor.
“Karya tersebut digarap bersama dengan para peserta dance Camp untuk dipresentasikan dalam sebuah site specifik performance yang digelar nanti malam (Sabtu,9/9),” timpal Direktur Program SKDC, Keni Soeriatmadja.
Kegiatan workshop tari tahun ini menghadirkan beberapa ahli dalam seni pertunjukan berskala international, diantaranya, Lim How Ngean (Malaysia), Melanie Lane (Australia), Eko Supriyanto (Indonesia),Hartati (Indonesia), Iwan Irawan (Indonesia) dan Ali Sukri (Indonesia).
Sedangkan peserta tari yang terpilih dari berbagai daerah di Indonesia, Atief Yuliati (Malang), Chahara Juniar (Bogor), Citra Pratiwi (Jogyakarta), Dwitya Amanda Putri (Kalsel), Ervin Nuriana (Blitar), Erwin Mardiansyah (Solok), Febri Veronika Kristi (Banyuwangi), Edbert (Medan).
“Peserta lainya, I Komang Adi Astawa (Bali), I Nyoman Krisna Satya Utama (Bali), Tulus Tri Sumanto (Malang), Irfan Setiawan (Bangka Belitung), James Lim (Jakarta), Keana Sharoon(Bandung), Miftahul Hauna (Pekanbaru), Muhammad Adiyad (Kaltim), Serlinda Maharani (Bandung), Supriyadi (Tanggerang), Tri Putra Mahardika (Jambi), dan Venni Rosalina (Sumbar),” jelasnya.
(Ozi)