Memburu Buah Kesemek di Pasar Buah Berastagi


Suasana Pasar Berastagi,Selasa (15/8/2017) sore. Di Pasar ini menyediakan beberapa buah segar. Diantaranya yang paling favorit adalah buah jeruk dan kesemek. Foto:adhi

JELAJAH NUSA – Jalan-jalan ke Kota Berastagi, Medan, Sumatera Utara tak  lengkap kalau belum singgah di pasar ini. Seperti pasar tradisional lainnya yang ada di Indonesia, Pasar Berastagi menyediakan berbagai macam hasil bumi.

Selain sedikit sayuran, cici khas di pasar ini adalah buah-buahan segar, mulai dari jeruk,kesemek,pepino,alpukat dan lainnya.Buah-buahan eksotis seperti kesemek menjadi pilihan favorit wisatawan,baik lokal maupun mancanegara.

Buah pepino berbentuk serupa dengan terong. Lebih-lebih dengan warna ungu berhias garis-garis. Terkadang ditemui juga buah pepino dengan warna agak hijau. Buah asal Amerika Serikat ini cuma bisa tumbuh di daerah dataran tinggi dengan udara yang sejuk.

Buah kesemek memiliki bentuk seperti tomat, warna seperti pepaya dan rasa seperti apel. Buah ini diyakini berasal dari China yang kemudian tersebar secara alami hingga ke Jepang. Saat ini buah kesemek menjadi salah satu buah yang sulit ditemukan dan langka di Indonesia.

Harga untuk buah pepino Rp 20 ribu per kilo. Kesemek lebih mahal sedikit Rp 25 ribu. Dan harga buah jeruk segar Rp.20.000.

“Ada juga yang jual sekilo Rp.10.000,’ tapi kualitas rasanya agak berbeda,” kata pedagang yang ditemui Jelajah Nusa, Selasa (15/8/2017).

Salah seorang penari tersenyum mengembang saat wisatawan asing mengabadikannya, Selasa (15/8/2017) petang di Pasar Berastagi. Foto :adhi

Pedagang tadi menjelaskan, buah kesemek, pepino dan terung Belanda merupakan tanaman yang tumbuh di dataran tinggi. Berastagi dan Kabanjahe adalah satu-satu penghasilan buah ini di Sumatera Utara.

“Harga buah dan sayur di pasar Berastagi cenderung lebih murah daripada harga di kota Medan. Pasalnya, pedagang di kota Medan dan sekitarnya mengambil buah dan sayur dari kawasan kaki gunung dari sini,” ungkapnya.

Di Pasar Berastagi, tidak hanya menyediakan oleh-oleh buah segar, tetapi juga beberapa kios menjual souver kaos,kain ulos dan pakaian bercirikan adat sebagian masyarakat Batak. Harga kain corak ulus dijual mulai dari Rp.125.000 – Rp. 200.000,”.

“Soal harga bagaimana kita pandai-pandai menawar. Disinilah seni kalau kita belanja di lokasi wisata. Bisa berinteraksi dan bertanya-tanya soal segala hal yang ada di Berastagi,” kata Sari, salah seorang pemandu wisata.

Souvenir atau buah tangan yang memiliki ciri khas kedaerahan, seperti di tanah karo Berastagi ini menjadi buruan wisatawan asing. Foto: adhi

Sore itu cuaca di Pasar Berastagi cukup cerah. Biasanya jika sore hari dikawasan ini sering turun hujan meski bulan sudah memasuki Agustus. Beberapa wisatawan Eropa terlihat asyik memilih-milih beberapa souvenir.

Mereka juga nampak menganggumi penari adat yang kebetulan melintasi Pasar Berastagi. Kendati tidak menampilkan tarian, para wisatawan ini merasa senang karena bisa mengabadikan mereka melalui lensa kamera.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya