Ini Kata Menpar Soal Arab Bebaskan Bikini
JELAJAH NUSA – Arab Saudi mengeluarkan kebijakan yang menghebohkan. Kini turis yang berkunjung ke pantai Laut Merah boleh mengenakan bikini. Aturan itu efektif berlaku setelah sebuah kawasan resor selesai dibangun pada tahun 2019. Hanya saja, aturan ini berlaku hanya untuk kawasan tersebut.
Adalah Menteri Pariwisata Arief Yahya membuka cerita ini seusai usai mengunjungi Jember Fashion Carnaval di Alun-alun Jember, Sabtu (12/8/2017) malam.
“Arab Saudi melawan positioning awal mereka, yang tidak mengizinkan turis berbikini jadi mengizinkan. Itu jadi berita besar,” katanya.
Menurutnya, regulasi itu hal yang menghebohkan tapi tidak terlalu ekstrem. Ia berpendapat, apa yang dilakukan Arab Saudi bukanlah suatu hal yang ekstrem. Kenapa?
“Perhatikan, mereka hanya membolehkan turis berbikini di kawasan resor khusus yang sedang dibangun. Berarti tidak di sembarang tempat dong, hanya di situ saja. Cuma di resor itu, tidak boleh di tempat lain. Artinya masih ada aturan,” paparnya.
Pemerintah Arab Saudi di awal bulan Agustus ini mengeluarkan aturan, turis bebas berbikini di pesisir kawasan Laut Merah. Pesisir yang dimaksud, adalah proyek pembangunan resor mewah sepanjang 200 km yang berisikan fasilitas berkelas.
Aturan tersebut dikeluarkan oleh Pangeran Arab Saudi, Muhammed bin Salman. Proyek pembangunan resornya direncanakan pada tahun 2019 dan akan selesai pada 2022.
Kembali ke Menteri Pariwisata Arief Yahya, apa yang dilakukan oleh Arab Saudi membuktikan bahwa negara Timur Tengah tersebut sudah makin memperhatikan soal pariwisata. Mereka, tidak mau lagi hanya bergantung dengan minyak.
“Iya, mereka sudah mau mengandalkan sektor pariwisatanya. Bahkan, saya juga membahas soal itu dengan Pak Presiden Jokowi,” pungkas pria asal Banyuwangi tersebut.
Bukan rahasia lagi, Arab Saudi punya peraturan yang ketat bagi wanita. Wanita yang memakai pakaian terlalu seksi bisa ditahan. Namun kini, tampaknya peraturan tersebut pelan-pelan akan lebih ‘lunak’.
Sebabnya adalah, pemerintah Arab Saudi mengizinkan wanita boleh berbikini di pantai atas perintah Pangeran Arab Saudi, Muhammed bin Salman. Khususnya di kawasan resor yang akan dibangun pemerintah Arab Saudi di kawasan pesisir Laut Merah. Jika melihat dari peta, kota besar yang terdekat dari sana adalah Jeddah.
Sontak, ramai-ramai media Arab Saudi dan internasional pun memberitakan hal tersebut. Sebut saja News Australia, Evening Standard, The Sun hingga Telegraph.
Proyek resor di pesisir Laut Merah akan dimulai pada tahun 2019 dengan tahap pertama ditargetkan akan selesai pada tahun 2022. Kabarnya menghabiskan duit hingga USD 5 Miliar.
Mengapa akhirnya Arab Saudi mengizinkan wanita boleh berbikini?
Khaleej Times, media Arab Saudi tidak merincikan alasan Pangeran Arab Saudi, Muhammed bin Salman memberlakukan aturan tersebut. Hanya saja tertulis, kalau aturan wanita berbikini hanya boleh di resor pada kawasan pesisir Laut Merah. Sebab itu adalah daerah wisata.
Dari pemberitaan media-media internasional, itu adalah cara pemerintah Arab Saudi agar pendapatan negara tak lagi tergantung dengan minyak. Usut punya usut, itulah visi Pangeran Arab Saudi Muhammed bin Salman demi negaranya di tahun 2030 mendatang.
Media The Sun menulis, Arab Saudi mengikuti apa yang dilakukan Dubai. Sama-sama bernotabe negara Timur Tengah, Dubai sudah lebih dulu membebaskan wanita berbikini di pantai. Lihatlah di Pantai Jumeirah, wanita dan turis dari berbagai negara bebas untuk berbikini dan berjemur.
Maka tak heran, Dubai kedatangan banyak turis. Pariwisata pun sudah menjadi devisa terbesar kedua setelah minyak bumi untuk Dubai. Malah soal wisata Dubai sudah ‘berlari kencang’, dengan menambah banyak atraksi dan memperkuat jaringan penerbangan Emirates-nya.
Kembali soal bikini, peraturan dari Pangeran Arab Saudi Muhammed bin Salman memang menimbulkan pro kontra. Selain itu, resor mewah yang nantinya di pesisir Laut Merah pun bakal dikasih bebas visa untuk berkunjung.
Resor mewah yang dirancang tersebut kabarnya bakal punya panjang hingga 200 km di pesisir Laut Merah. Bisa dibilang inilah mega proyek, karena nantinya di resor itu bakal dipenuhi berbagai atraksi dan fasilitas wisata. Ada penginapan bintang 5 hingga pulau pribadi.
Pesisir Laut Merah ternyata punya panorama yang cantik. Lautnya bergradasi dan terumbu karang di bawah airnya cantik jelita. Laut Merah sendiri sebenarnya sudah menjadi destinasi tersohor di sana.
Jadi sekali lagi, Arab Saudi ingin memaksimalkan sektor pariwisata demi devisa negaranya. Dengan membebaskan wanita berbikini di pantai hingga bebas visa khusus, diharapkan bisa memudahkan turis untuk datang dan pasti uang juga akan dating.
Bagaimana dengan di Indonesia?
(adh)