GM Hotel Berstandar International Harus Bertambah
JELAJAH – Dalam menghadapi tantangan global seperti sekarang, General Manager (GM) hotel lokal harus lebih banyak tampil. Tentu untuk itu perlu ditingkatkan sumberdaya manusianya (SDM) dengan memiliki pengetahuan baik secara akademis maupun pratical yang diakui dunia.
“Inilah yang kami sharing disini, memberikan pengetahuan, skill dan knowledge yang benar-benar menjadi standar international. Mereka bisa dijadikan referensi ke mana saja, tidak hanya di Bali, keluar pun dapat digunakan,” demikian disampaikan President Director Hospitality Global Expert (GHE) Yoga Iswara,BBA,BBM,M.M, CHA dalam pelatihan perdana bagi para General Manager (GM) Hotel Course yang berlangsung di Bali, baru-baru ini.
Menurut Yoga, dari pelatihan ini diharapkan para leader termasuk senior department head ini lebih nyaman berada di posisi GM.
“Disinilah kita melakukan penguatan dengan menempa mereka supaya lebih handal dalam menghadapi persaingan global,” lanjutnya.
Selama pelatihan, Para GM diberikan pembekalan tentang financial management,marketing and sales management,leadership,human resources management,room management,food and beverage management,managing owner expectation,profit optimation,development of strategy/structure/staffing (management company formation) dan managing your incentive and package.
GM internasional selama ini selalu memakai acuan standarnisasi internasional. Referensi dan pelatihan yang digunakan sebagai dasar untuk menjadi GM kebanyakan juga mengacu pada standar internasional.
Sementara GM lokal sebelumnya lebih banyak mulai dari nol. Namun, karena kegigihan dan kesempatan yang ada, akhirnya mereka bisa menduduki posisi GM. Belakangan, GM lokal sambil menjalankan tugas sebagai GM juga mulai belajar dan mengikuti pelatihan-pelatihan.
“Sekarang bedanya mereka bisa mempersiapkan diri dari awal. Sebenarnya, asal punya kemauan mereka bisa mengikuti pelatihan GM dengan menggunakan standar international,” lanjut Yoga.
Secara nasional, GM yang berstandar internasional baru 60 orang, 40 orang diantaranya dari Bali.
“Dari sekian banyaknya GM, yang terdaftar dalam Certified Hotel Administrator (CHA) hanya 60 orang. Kami ingin mengajak teman-teman walaupun sudah di posisi GM, sebab kami punya program khusus yang namanya CHA untuk mendapatkan pengakuan label internasional,” papar Yoga.
Setelah mendapatkan pengakuan internasional, para GM tersebut akan diajak menjadi proctor (fasilitator) untuk memperkuat chain yang ada dibawahnya. Mulai dari siswa di sekolah pariwisata, SDM yang sudah bekerja di industry,baik yang sudah level supervisor hingga manajer yang sudah menjadi GM.
“Artinya harus ada penguatan yang berkelanjutan (sustainable). Jika ini terjadi, SDM Bali akan unggul dan dapat memberikan kontribusi pada ketahanan pariwisata yang cukup signifikan,” jelas Yoga.
Selain pelatihan, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara GHE,Proctor The Expert dan Kpdit Kubu Gunung untuk memberikan akses kemudahan pembiayaan para GM.
(adh)