Boyolali Night Carnaval Pukau Ribuan Pengunjung
JELAJAH NUSA – Ribuan warga Boyolali, Semarang, Jawah Tengah tumpah ruah di Jalan Pandanaran Boyolali. Mereka berebut menyaksikan prosesi Boyolali Night Carnival (BNC) yang digelar Sabtu (22/7/2017). Sebanyak 18 rombongan peserta dalam event itu terlihat memperagakan berbagai aneka kostum yang dikenakan.
Para peserta menyusuri jalan mulai dari depan Rumah Dinas Bupati di Jalan Merbabu dan finish di Pantai Marhaein. Di Jalan Pandanaran, tepatnya di kawasan Tugu Jam depan Pasar Boyolali Kota, setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk tampil di depan para juri.
Banyaknya masyarakat yang menonton membuat ruang bagi peserta tampil di depan dewan juri semakin menyempit. Penonton dari anak-anal hingga orang tua, terus merangsek maju. Polisi dan panitia dibuat kewalahan oleh banyaknya penonton yang ingin mendekat.
Event yang baru pertama kali di gelar di Boyolali ini pun berlangsung meriah. Diikuti 18 peserta, bahkan ada juga peserta dari luar Boyolali seperti Salatiga Iconic Custom. Sesuai temanya, yakni seni tradisional, berbagai seni tradisi pun ditampilkan dalam event ini.
BNC dibuka dengan penampilan papaya art, disusul penampilan seni tari angguk dari Selo, lereng Merapi. Kelompok-kelompok lain menampilkan berbagai kesenian tradisional wilayahnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, mengatakan Pemkab Boyolali menyediakan hadiah uang pembinaan dengan total Rp 35 juta.
“Ini baru pertama kali digelar, temanya seni tradisi. Tujuannya untuk memberikan hiburan yang berbeda kepada masyarakat dan membranding Boyolali dengan event kesenian. Selain itu diharapkan menjadi promosi wisata untuk meningkatkan perekonomian warga dengan berbagai kuliner yang disajikan,” ujar Wiwis.
Tatik Hariyanti, 18, salah satu penonton asal Desa Sepandan, Kecamatan Selo mengapresiasi gelaran Boyolali Night carnival ini. Kegiatan ini dapat memberikan ruang bagi penggiat kesenian yang ada di Boyolali.
“Kan bagus banget. Ini baru pertama kali, jadi kegiatan seni bisa terus lestari,” katanya, yang juga pelaku seni.
Dia berharap, kegiatan semacam ini bisa terus dilaksanakan setiap tahunnya. Dengan harapan masyarakat semakin mengetahui bahwa di Boyolali banyak sekali bentuk kesenian tradisional yang masih ada dan perlu dilestarikan.
“Seni tradisional bagian dari kebudayaan yang harus terus dilestarikan dari generasi ke generasi,” tutupnya.
(adh)