10 Kota Terunik di Dunia

Sumber foto: bangkoktravelguide

JELAJAH NUSA – Kota dikenal sebagai daerah permukiman yang terdiri atas bangunan rumah sekaligus kesatuan tempat tinggal dari berbagai lapisan masyarakat. Wilayah-wilayah yang dibangun menjadi kota di berbagai belahan dunia sudah dimulai sejak ribuan tahun silam. Ada yang masih hidup, ada yang sudah hilang, berganti nama, ada yang baru dibentuk hingga kota yang sempat hilang namun ditemukan kembali. Pada perkembangannya, ternyata banyak kota yang berdiri dengan karakter khas bahkan tergolong unik sehingga menjadi destinasi wisata yang masyhur dan banyak dikunjungi masyarakat internasional. Dirangkum Jelajah Nusa dari berbagai sumber, inilah 10 kota terunik di dunia.

Bangkok, Thailand

Di kawasan Asia khususnya Asia Tenggara, Bangkok sudah demikian masyhur sebagai destinasi kunjungan wisata internasional. Selain pesona alam yang menjadi andalan, juga keragaman budaya negeri gajah putih yang melegenda. Namun, satu yang unik adalah nama resmi dari ibukota Thailand ini sebagai nama terpanjang dalam sejarah kota di dunia. Pada 1782, Raja Buddha Todfa Chulaloke membangun ulang kota di tepi sungai ini dan memberinya nama secara resmi : “Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Yuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit.” Barangkali lantaran terlampau panjang, meski acap disingkat Krung Thep Maha Nakhon, namun kebanyakan orang di dunia menyebutnya dengan nama Bangkok. Bangkok berasal dari kata “bang” yang berarti desa di tepi sungai dan “koh” yang berarti pulau. *

Setenil de las Bodegas, Spanyol

Sumber: thousandwonder.net

Apa yang membuat kota ini unik dan terkenal? Sebagian rumah di Setenil de las Bodegas di Provinsi Ca¡diz, Spanyol, dibangun di bawah bebatuan besar di sisi sebuah ngarai. Terbentang di jalan Rio Trejo, rumah dibangun dengan memperbesar ruang di bawah batu dan menambahkan bangunan di bagian luar. Rumah lainnya dibangun di atas bebatuan. Pueblo yang menjadi magnet kunjungan wisatawan ini terkenal dengan produk daging terutama chorizo sosis, kemudian kue-kue, dan pasteles. Kota seluas 82 kilometer persegi ini dihuni sekira 3.000 jiwa. *

Colma, Amerika Serikat

Foto: nytimes.com

Colma boleh jadi bukanlah kota yang ramai. Alih-alih kental dengan ingar bingar dan iruk pikuk,  penduduk Colma malah jauh lebih sedikit ketimbang penduduk yang sudah meninggal dan dikuburkan di sana. Terletak di San Mateo, California, Colma adalah kota terkecil dengan populasi sekitar 1.800 orang berdasarkan sensus tahun 2010. Dengan adanya terlalu banyak kuburan yakni mencapai 1,5 juta, kota ini dijuluki City of The Silent atau Kota Sunyi.*

Coober Pedy, Australia

Sumber foto travelling-australia.info

Kota bawah tanah ini dibangun sejak 1915. Tinggal di sana, penduduk Coober Pedy tidak akan merasakan sengatan sinar matahari. Wilayah itu sangat kaya akan batu permata opal sehingga industri tambang menjadi mata pencaharian yang berkelanjutan dari sektor pariwisata. Konon, pembangunan kota tak lepas dari galian para penambang. Lubang-lubang besar bekas galian itu kemudian dimanfaatkan menjadi kamar-kamar. Seperti umumnya kota, di bawah tanah ini pun tersedia banyak fasilitas seperti pertokoan, hotel, galeri hingga gereja. Coober “The Opal Capital” Pedy telah berkembang menjadi salah satu tempat yang paling unik di negeri kangguru bahkan dunia. Kota kosmopolitan ini dihuni lebih dari 3.500 penduduk dan lebih dari 45 kebangsaan yang berbeda.*

Chefchaouen, Maroko

Sumber mypucmy.ru

Di barat laut Maroko, kota indah berwarna biru ini terhampar. Sesuai namanya, sebutan itu karena seluruh dinding bangunan dan jalanan kota dicat biru terang. Keunikan inilah yang membuat Kota Chefchaouen menjadi salah satu magnet para wisatawan mancanegara untuk menyambanginya. Tata ruang yang indah dengan latar dramatis Pegunungan Rif menambah kesempurnaan rumah-rumah bercat putih beraksen biru muda. Kota mungil di Afrika Utara yang didirikan pada 1471 ini dihuni sekira 40 ribu penduduk. *

Elista, Rusia

Sumber foto slate.com

Jika Anda penyuka catur, mungkin inilah kota favorit Anda. Kota Elista, Rusia, dikenal banyak orang sebagai kota catur. Apa sebab? Di Alun-alun kota ini terdapat papan catur raksasa lengkap dengan bidaknya yang kemudian menjadi salah satu ikon atau penanda kota. Mantan Presiden Kalmykia sangat menyukai permainan catur, sehingga ia merancang seluruh kota seperti permainan tersebut. Pada 2005 penduduk kota catur berjumlah 107 ribu jiwa. Ditilik dari sejarah, awalnya Elista didirikan pada 1865 sebagai permukiman kecil kemudian berkembang seiring suasana politik di sana. Wisatawan mulai banyak berkunjung pada pertengahan 1990-an ke kota tuan rumah olimpiade catur 1998 ini. *

Noiva Do Cordeiro, Brazil

Sumber foto benjaminfuchs.tv

Siapa sangka kota kecil bernama Noiva do Cordeiro di Brazil ini dihuni sekitar 600 perempuan. Usia mereka berkisar antara 20-35 tahun yang merindukan para pria lajang yang bersedia tinggal di sana. Sebagian mereka memang sudah menikah. Namun, para suami mereka bekerja jauh dari kampung halamannya. Yang unik, para suami itu hanya boleh kembali pada saat akhir pekan tiba. Sedangkan, para anak lelaki akan meninggalkan kota itu saat menginjak usia 18 tahun. Bagaimana dengan pria lain? Kecuali mereka, tak ada pria lain yang diizinkan tinggal di kota yang didirikan pada 1890-an tersebut. Sejak itu, kota ini dikenal sebagai “kota bebas pria”. *

Thames, China

Sumber foto fxgallery.com

Kota indah ini bukan berada di Inggris, melainkan di Distrik Songjiang, sekira 19 mil dari pusat Shanghai, China. Namanya memang Thames, seperti nama sebuah sungai masyhur di London. Berada di Thames akan terlihat arsitektur bertema klasik seperti di Inggris. Ada jalan untuk pedestrian, teras victoria dan toko di banyak sudut. Serbainggris, begitulah kota ini dirancang. Bahkan, telepon umum warna merah yang dapat dijumpai di London dapat ditemukan pula di sana-di kota Inggris di jantung Asia. *

The Villages, Florida, Amerika Serikat

Sumber pinterest.com

Inilah kota pensiunan terbesar di dunia, namanya The Villages. Berada di Florida, Amerika Serikat, dibilang sebagai kampung atau tempat tinggal bagi mereka yang sudah pensiun baik pria maupun wanita. Tak hanya terkenal, tetapi juga paling cepat berkembang. Kota ini dihuni penduduk mencapai 157 ribu jiwa pada April 2016 dengan rata-rata usia mereka 55 tahun ke atas. Pada 2010, sebanyak 51.442 orang menetap di sana. Selain dikembangkan komunitas, The Villages juga diatur dan dikelola oleh sebuah perusahaan. Para lansia yang menetap banyak berkegiatan yang sarat akan healthy and sporty. *

Monowi, Nebraska, Amerika Serikat

Sumber foto roadtrippers

Memiliki luas 54 hektar, kota mungil Monowi berada di wilayah Nebraska dengan ketinggian 405 meter. Apa yang menjadi unik? Jika di banyak negara suatu kota cenderung populasinya meningkat, di Monowi malah sebaliknya. Pada 1930, kota ini mengalami peningkatan jumlah penduduk mencapai 150 orang namun terus menurun di tahun-tahun berikutnya. Tahun 2000, tercatat hanya satu pasangan yang menetap yaitu Elsie dan Rudy Eiler. Sejak Rudy meninggal pada 2004, Elsie yang kini berusia 82 tahun menjadi satu-satunya penduduk yang bertahan di kota tersebut. (IA)*

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya