Pemprov Jabar Jalin Kemitraan untuk Geopark Ciletuh-Palabuhanratu

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan didampingi Wagub Jabar bertemu delapan mitra Geopark Ciletuh. (Foto Humas Pemprov Jabar)

JELAJAH NUSA – Dalam rangka percepatan pembangunan kawasan Geopark Ciletuh untuk menuju UNESCO Global Geopark, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak. Kemitraan pun dituangkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) ketiga bersama geopark partner.

Seperti disitat dari laman Humas Pemprov Jabar, penandatanganan MoU dilakukan bersama delapan pihak di Ruang Manglayang Gedung Sate, Jalan Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Senin (27/02/2017). Kedelapan mitra tersebut, yaitu Bank BJB, Telkom Regional III Jawa Barat, PT PLN Distribusi Jawa Barat, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Pariwisata Indonesia (Asita) Jawa Barat, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jawa Barat, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, PHRI Kabupaten Sukabumi, dan HPI Kabupaten Sukabumi.

Nota kesepahaman ini merupakan pelengkap dan syarat yang diajukan oleh UNESCO. Dua MoU sebelumnya sudah diteken, yaitu MoU bersama para akademisi dan pihak pengelola geopark lain yang sudah menjadi UGG. Diantaranya Batur UGG di Bali dan Gunung Sewu UGG di Yogyakarta.

Pelaksanaan penandatanganan tersebut dipimpin langsung Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan didampingi Wakil Gubernur, Deddy Mizwar. “Nah, sekarang Insya Allah dengan persyaratan UNESCO itu Geopark Partner dimana kita kerjasama dengan berbagai partner itu sudah lengkap. Sudah lengkap dari berbagai bidang dan jenis. Dan itu bisa berkembang lebih lanjut,” ujar Aher sapaan akrab Gubernur Jabar.

Tim penilai dari UNESCO rencananya akan datang April atau Mei untuk meninjau dan menguji langsung Ciletuh. Dengan segala persiapan yang telah dilakukan menjadi harapan besar Geopark Ciletuh-Palabuhanratu akan menjadi nominator yang akan diumumkan Desember 2017. Sehingga apabila lolos, Geopark Ciletuh-Palabuhanratu akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia untuk UGG pada 2018 mendatang.

Kawasan geopark ini akan fokus dalam tiga hal, diantaranya Geodiversity, kenakearagaman geologi yang bernilai sejarah, seperti jenis batuan dan glatser; Biodiversity yaitu keanekaragaman flora dan fauna; serta Culturediversity merupakan keanekaragaman seni dan budaya masyarakat lokal. (IG)*

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya